peserta didik adalah manusia, berarti peserta didik memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi. tentunya peserta didik tidaklah sama dari satu peserta dengan peserta lainnya mereka mempunyai karakteristik masing-masing dan tidak dapat di anggap sama. peserta didik mengalami perkembangan yang sangat pesat, pada siswa SMP/SMA perkembangan pada segala aspek sangat pesat. perkembangan yang sangat erat dengan pembelajaran, yaitu:
Perkembangan Aspek Kognitif
Menurut Piaget(1970), periode
yang dimulai pada
usia 12-18 tahun,
yaitu yang lebih kurang
sma dengan usia siswa SMP/SMA, merupakan period of formal operation.
Pada usia ini, yang berkembang
pada siswa adalah
kemampuan berfikir secara
simbolis dan bisa
memahami sesuatu secara
bermakna (meaning fully)
tanpa memerlukan objek
yang kongkret atau
bahkan objek yang
visual. Siswa telah
memahami hal-hal yang
bersifat imajinatif. Pada
tahap perkembangan ini
juga berkembang ketujuh
kecerdasan dalam Multiple
Intellegeneces yang
dikemukakan oleh
Gardner (1993) yaitu;
kecerdasan linguistik, kecerdasan
logis metematis, mekerdasan musikal,
kecerdasan spansial, kecerdasan
kinestik ragawi, kecerdasan
intrapribadi, kecerdasan
antarpribadi. Ketujuh kecerdasan ini seyogianya dapat dikembangkan sesuai
dengan karakteristik
keilmuan pendidikan di berbagai jenjang pendidikan.
Perkembangan
Aspek Psikomotoris
Aspek
psikomotoris merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh
guru. Perkembangan
aspek psikomotoris juga melalui beberapa tahap yaitu:
-
Tahap kognitif
-
Tahap asosiatif
-
Tahap otonomi
Perkembangan
Aspek Afektif
Afektif
mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang
juga perlu mendapatkan
perhatian dalam pembelajaran. Aspek
afektif tersebut dapat
terlihat selama pembelajaran, terutama ketika siswa bekerja kelompok. Oleh karena itu, selama pembelajaran, guru senantiasa terus memantau dan mengamati aktifitas siswanya.
Individu dan Karakteristiknya
1. Pengertian Individu
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut. Sebagaimana diketahui, manusia adalah mahluk yang berfikir atau homo sapiens, mahluk yang berbentuk atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia tersebut.
Uraian tentang manusia dengna kedudukannya sebagai peserta didik haruslah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat mahluk individu dan mahluk sosial. Individu berarti tidak dapat dibagi (undivided) dan tidak dapat dipisahkan. Keberadaannya sebagai mahluk yang pilah, tunggal, dan khas. Seseorang berbeda dengan ornag lain karena ciri-cirinya yang khusus tersebut (Webster's:743). Menurut Echols & Shadaly, idividu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum (Echols,1975:519)
2. Karakteristik Individu
Setiap individu mempunyai ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan; karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu, terdapat keyakinan serta kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan. Hal tersebut merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Akan tetapi, makin disadari bahwa apa yang dirsakan oleh banyak anak, remaja, atau dewasa merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkugan.
Natur dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu ata sejauh mana seseorang dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
3. Aspek Perkembangan Individu
Perkembangan-perkembangna dasar atau esensi dari lingkungan belajar-mengajar yang sehat adalah suasana belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Perasaan-perasaan yang mendasari transaksi belajar mengajar tersebut tergantung pada peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif dan sehat adalah situasi belajar yang dapat menumbuhkan perasaan dekat antara guru dan anak, merasa saling membutuhkan, saling menghargai, dan sebagainya. Dengan perasaan saling memperhatikan yang terdapat antara guru dan anak dalam proses belajar mengajar, sikap guru yang merupakan cerminan perasaan yang melandasi transaksi belajar mengajar diantaranya adalah:
Penerimaan (acceptance), sikap ini meliputi pengenalan dan pengakuan terhadap berbagai kemampuan dan keterbatasan mental, emosi, fisik, dan sosial yang dimiliki anak.
Rasa aman, rasa ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu memperoleh pemenuhan sehingga dalam proses belajar mengajar diperlukan pula adanya rasa disayangi dan diterima oleh kelompok dan guru.
Pemahaman akan adanya individualitas (differences), pemahaman pendidik bahwa tidak ada manusia yang sama serta perilaku siswa selalu bersifat unik menjadikan diperlukan kesabaran dalam menghadapi berbagai perilaku anak.
4. Memahami Perbedaan Individual
Tugas utama guru adalah mengajar dan dalam proses pembelajaran yang dihadapi adalah anak manusia yang bersifat "unik". Kata unik mengandung berbagai pengertian. Pengertian pertama adalah unik dapat dimaknai bahwa tidak ada manusia yang sama, dalam pengertian bahwa manusia yang satu pasti berbeda dengan yang lain. Pengertian unik yang kedua adalah bahwa kondisi manusia itu sendiri bersifat tidak menetap. Pengertian yang ketiga bahwa setiap tahapan perkembangan menusia mempunyai ciri khusus yang bereda dengan perkembangan yang lain sehingga untuk dapat memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan perilaku anak perlu pula diketahui ciri khusus dari setiap tahapan perkembangan tersebut, agar dapat menghadapi dan melayani anak secara tepat.
Secara umum, perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pengajaran dikelas adalah faktor-faktor yang menyangkut kesiapan anak untuk menerima pengajaran karena perbedaan tersebut akan menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan individualnya juga, tetapi tetap disadari bahwa pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu sebagai individu, tetapi juga dalam kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang
5. Perlunya Pemahaman Perkembangan Peserta Didik
Dari ulasan tersebut, nampak bahwa mempelajari berbagai aspek psikologis anak sangat membantu keberhasilan proses pengajaran karena dengan memahami berbagai faktor yang merupakan kondisi awal anak, akan menjadi alat bantu yang penting bagi penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berbagai macam kegiatan dalam proses pendidikan yang memerlukan pemahaman terhadap peserta didik, diantaranya adalah perencanaan pendidikan, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan materi, interaksi belajar mengajar, pemberian motivasi, layanan bimbingan penyuluhan dan berbagai faktor lain.
diambil dari artikel Novi hartini
Hartinah, Siti. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama
|
(o) bagus gan post nya sangat membantu saya
ReplyDeletegood thank you
DeletePerkembangan perbedaan individu min
ReplyDeletePerkembangan perbedaan individu min
ReplyDeletePerkembangan perbedaan individu min
ReplyDelete