portofolio ilmu lingkungan, konsep lingkungan, keterkaitan antar prinsip, makna agenda 21

1.      Konsep lingkungan

           konsep lingkungan menyatakan bahwa manusia terletak ditengah-tengah atau sebagai pusat. Karena manusia terletak sebagai pusat maka orientasi manusia yaitu hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia saja (antroposentrik). Dalam interaksinya dengan lingkungan alamnya, manusia menempati posisi yang dominan karena manusia dikaruniai kemampuan budayanya itu manusia mampu mengubah permukaan muka bumi. Tiap kelompok masyarakat memiliki budayanya masing-masing. Masyarakat yang telah maju dengan teknologi tinggi mampu memanfaatkan lingkungan bagi kemakmuran hidupnya. Sebaliknya, kelompok manusia yang berkemampuan budayanya masih terbatas, pemanfaatan sumber dayanya.
Semakin maju suatu masyarakat semakin intensif pemanfaatan sda-nya. Masyarakat yang maju cenderung untuk mengksploitasi sda lebih besar karena dorongan kebutuhan yang semakin besar dan beragam serta didukung oleh kemampuan teknologinya. Masyarakat sederhana, cenderung mampu mempertahankan kelestarian lingkungannya karena adanya norma dan nilai tertentu yang diterapkan dalam menjaga kelestarian lingkungannya.
Lambat-laun manusia mulai menyadari ketidaknormalan lingkungan sekitarnya akibat aktifitas mereka sendiri. Manusia mulai berfikir untuk mengembalikan lingkungan seperti keaadan semula agar dapat digunakan oleh generasi selanjutnya. Pada tahap ini orientasi manusia mulai beralih yang semula orientasi dari antroposentrik (orientasi kepentingan sendiri) ke orientasi altruistik (orientasi untuk kepentingan yang lebih luas).
Akibat dari perubahan orientasi ini manusia mulai mempelajari tentang lingkungan sekitarnya agar lingkungan tetap dalam kondisi stabil. Karena lingkungan sekitar sangat luas cakupannya maka lingkungan tidak dapat hanya dikaji dengan salah satu ilmu saja, tetapi dengan berbagai ilmu seperti ilmu sosial, ilmu alam, dan lain-lainya. Hal ini menyebabkan banyak pendekatan keilmuan yang digunakan, diantaranya pendekatan interdisipliner, pluridisipliner, multidisipliner dan transdisipliner. Diantara pendekatan-pendekatan keilmuan tersebut tidak ada pendekatan keilmuan yang terbaik maupun yang terburuk, namun hal ini dilihat dari objek yang dikaji. Dengan melihat objek yang dikaji maka diharapkan pendekatan-pendekatan ini akan tepat sasaran.

2.                  Tiga prinsip yang saling terkait  contohnya yaitu prinsip ke 7, 9, dan 13.
Prinsip 7  : “dalam lingkungan yang stabil (steady state) keragaman dalam komunitas lebih tinggi pada lingkungan yang dapat diduga”. Maksud dari dapat diduga disini adalah dengan adanya kestabilan (keteraturan) pada pola-pola faktor lingkungan dalam jangka waktu yang relatif lama.terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
Prinsip 9  : “keragaman tiap komunitas adalah proporsional dengan biomassa dibagi dengan produktivitasnya”. Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi dalam suatu komunitas.
Prinsip 13 : lingkungan fisik yang stabil akan memungkinkan terjadinya akumulasi keragaman biologik dalam ekosistemnya, dan selanjutnya akan meningkatkan stabilitas populasi.
Hubungan dari prinsip-prinsip ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam lingkungan yang stabil (prinsip 7) dalam waktu yang cukup lama, hal ini tidak saja akan menciptakan keanekaragaman spesies yang tinggi tetapi juga dapat menimbulkan persebaran keanekaragaman kesatuan populasi. Ketika keanekaragaman semakin banyak (kompleks) maka efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan semakin meningkat (prinsip 9). Sebagai contoh pada daur aliran materi dan energi, ekosistem yang baru terbentuk efisiensi aliran materinyanya akan lebih rendah daripada ekosistem yang mendekati klimaks karena pada ekosistem yang baru terbentuk keanekaragaman spesiesnya masih rendah dan aliran materi tidak akan cepat terjadi. Bandingkan dengan ekosistem yang mencapai klimaks dimana terdapat banyak keanekaragaman spesies, misalkan pada ekosistem baru hanya terdapat produsen dan pengurai, bisa dibyangkan bagaimana lamanya aliran materi dan energi yang terjadi, karena pengurai hanya akan menunggu sampai produsen mati.
Untuk prinsip ke 13 sudah jelas terlihat bahwa hal ini berhubungan dengan prinsip ke 7 dan 9. Ketika lingkungan fisik sudah stabil maka seperti yang diuraikan diatas keanekaragaman akan melimpah dan akan terjadi kestabilan populasi. Karena kehidupan populasinya terjamin. Namun, hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketika suatu ekosistem sudah mantap (banyak keanekaragaman) manusia sering meng-eksploitasinya secara besar-besaran karena manusia mengganggap seandainya diambil tidak apa-apa karena banyaknya jumlah populasinya. Hal ini tentunya akan menyebabkab suatu kerusakan sistem lingkungan apabila terus-menerus dilakukan. Untuk itu pentingnya perluasan ruang lingkup ekologi menjadi ilmu lingkungan yang memiliki batasan yang lebih jauh agar ekosistem ini tetap terjaga.

3.                  Makna agenda 21 bagi konsep pembangunan berkelanjutan adalah membangun untuk memenuhi kebutuhan saat ini sekaligus untuk mempersiapkan jamina kehidupan yang baik bagi generasi selanjutnya. Seperti halnya uraian didepan pembangunan berkelanjutan ini kelanjutan bergerak dalam dimensi persoalan lingkungan, sosial, ekonomi, teknologi dan budaya.pembangunan berkelanjutan penting karena jumlah manusia semakin banyak sedangkan sumber daya semakin berkurang.
Mengapa indonesia merasa berkepentingan?
Hal ini karena indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi peserta aktif pada united nations  conference on environment and development (unced, juga dikenal sebagai “ktt bumi) di rio de janeiro, brasil pada tahun 1992. Pada tahun 1997, indonesia mengeluarkan agenda 21 nasional, yang persiapannya melibatkan lebih dari 1000 peserta dari berbagai kalangan selama lebih dari dua tahun. Sehingga indonesia merasa menjadi bagian dari agenda 21. Hal ini masih ditambah dengan gelar negara megabiodiversitas yang disandang indonesia sehingga pembangunan berkelanjutan sangat dibutuhkan di indonesia.

4.                        Menurut saya, jalan yang paling efektif untuk menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan adalah  pendidikan. Mengapa pendidikan? Pendidikan merupakan suatu pilar utama dalam membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan yang saya maksud disini adalah pendidikan dalam makna yang sebenarnya, yaitu bukan hanya dengan transfer materi tetapi juga diikuti dengan transfer nilai-nilai.
Hal positif dari pendidikan adalah dengan adanya pendidikan maka secara tidak langsung etika, teknologi, dan hukum diajarkan kepada subjek didik. Ketika pendidikan dapat benar-benar berjalan sebagaimana mestinya maka transfer nilai-nilai pun akan masuk kedalam subjek didik. Nilai-nilai inilah yang akan membentuk etika dari subjek didik, ketika subjek didik mempunyai etika yang baik tentu saja mereka mengetahui mana hal baik dan mana hal yang tidak baik, sehingga mereka mengetahui mana yang melawan hukum dan mana yang benar secara hukum serta tidak menutup kemungkinan subjek-subjek ini suatu saat akan mebuat peraturan (hukum) yang sesuai dengan etika yang mereka peroleh. Sedangkan untuk masalah teknologi, ketika subjek didik mempunyai banyak ilmu dari hasil pendidikan maka mereka akan menciptakan teknologi sendiri untuk mempermudah dirinya dalam hal memenuhi kebutuhannya.
Segi negatif dari pendidikan adalah dengan menjadikan pendidikan sebagi pilar utama pendidikan banyak dicari oleh masyarakat, mereka berlomba-lomba untuk mencapai pendidikan tertinggi, serta banyak pihak-pihak yang menginginkan masyarakat itu mempunyai pendidikan yang tinggi apabila ingin bekerja dengan mereka. Akibatnya pendidikan tidak berjalan dengan semestinya, banyak dari masyarakat yang berfikir bahwa pendidikan itu untuk ijazah, bukan untuk mendapatkan ilmu. Hal ini diimbangi dengan semakin mahalnya biaya pendidikan dan menjadikan pendidikan merupakan halnya yang sangat mewah bagi kaum-kaum yang tidak mampu. Dengan banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwa dengan ijazah yang tinggi maka akan dengan mudah memperoleh pekerjaan tidak jarang banyak masyarakat yang hanya sekedar membeli ijazah saja, tentunya hal ini akan memperburuk kualitas sdm indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

kurikulum KTSP IPA SD/MI

Mekanisme Sorting Protein dari Sitosol ke Organel

Zonasi sungai