1. Konsep
lingkungan
konsep lingkungan menyatakan bahwa
manusia terletak ditengah-tengah atau sebagai pusat. Karena manusia terletak
sebagai pusat maka orientasi manusia yaitu hanya untuk memenuhi kebutuhan
manusia saja (antroposentrik). Dalam interaksinya dengan lingkungan alamnya,
manusia menempati posisi yang dominan karena manusia dikaruniai kemampuan
budayanya itu manusia mampu mengubah permukaan muka bumi. Tiap kelompok
masyarakat memiliki budayanya masing-masing. Masyarakat yang telah maju dengan
teknologi tinggi mampu memanfaatkan lingkungan bagi kemakmuran hidupnya.
Sebaliknya, kelompok manusia yang berkemampuan budayanya masih terbatas,
pemanfaatan sumber dayanya.
Semakin maju
suatu masyarakat semakin intensif pemanfaatan sda-nya. Masyarakat yang maju
cenderung untuk mengksploitasi sda lebih besar karena dorongan kebutuhan yang
semakin besar dan beragam serta didukung oleh kemampuan teknologinya.
Masyarakat sederhana, cenderung mampu mempertahankan kelestarian lingkungannya
karena adanya norma dan nilai tertentu yang diterapkan dalam menjaga kelestarian
lingkungannya.
Lambat-laun
manusia mulai menyadari ketidaknormalan lingkungan sekitarnya akibat aktifitas
mereka sendiri. Manusia mulai berfikir untuk mengembalikan lingkungan seperti
keaadan semula agar dapat digunakan oleh generasi selanjutnya. Pada tahap ini
orientasi manusia mulai beralih yang semula orientasi dari antroposentrik (orientasi kepentingan sendiri) ke orientasi altruistik (orientasi
untuk kepentingan yang lebih luas).
Akibat
dari perubahan orientasi ini manusia mulai mempelajari tentang lingkungan
sekitarnya agar lingkungan tetap dalam kondisi stabil. Karena lingkungan
sekitar sangat luas cakupannya maka lingkungan tidak dapat hanya dikaji dengan
salah satu ilmu saja, tetapi dengan berbagai ilmu seperti ilmu sosial, ilmu
alam, dan lain-lainya. Hal ini menyebabkan banyak pendekatan keilmuan yang
digunakan, diantaranya pendekatan interdisipliner, pluridisipliner, multidisipliner dan
transdisipliner. Diantara pendekatan-pendekatan keilmuan tersebut tidak ada
pendekatan keilmuan yang terbaik maupun yang terburuk, namun hal ini dilihat
dari objek yang dikaji. Dengan melihat objek yang dikaji maka diharapkan
pendekatan-pendekatan ini akan tepat sasaran.
2.
Tiga
prinsip yang saling terkait contohnya
yaitu prinsip ke 7, 9, dan 13.
Prinsip 7 : “dalam lingkungan yang stabil (steady
state) keragaman dalam komunitas lebih tinggi pada lingkungan yang dapat
diduga”. Maksud dari dapat diduga disini adalah dengan adanya kestabilan
(keteraturan) pada pola-pola faktor lingkungan dalam jangka waktu yang relatif
lama.terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan di
semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu
habitat ke habitat lain.
Prinsip 9 : “keragaman tiap komunitas adalah
proporsional dengan biomassa dibagi dengan produktivitasnya”. Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran
energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas
organisasi sistem biologi dalam suatu komunitas.
Prinsip 13 : lingkungan fisik yang
stabil akan memungkinkan terjadinya akumulasi keragaman biologik dalam
ekosistemnya, dan selanjutnya akan meningkatkan stabilitas populasi.
Hubungan dari prinsip-prinsip ini
dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam lingkungan yang stabil (prinsip 7)
dalam waktu yang cukup lama, hal ini tidak saja akan menciptakan keanekaragaman
spesies yang tinggi tetapi juga dapat menimbulkan persebaran keanekaragaman
kesatuan populasi. Ketika keanekaragaman semakin banyak (kompleks) maka
efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan semakin meningkat
(prinsip 9). Sebagai contoh pada daur aliran materi dan energi, ekosistem yang
baru terbentuk efisiensi aliran materinyanya akan lebih rendah daripada
ekosistem yang mendekati klimaks karena pada ekosistem yang baru terbentuk
keanekaragaman spesiesnya masih rendah dan aliran materi tidak akan cepat
terjadi. Bandingkan dengan ekosistem yang mencapai klimaks dimana terdapat
banyak keanekaragaman spesies, misalkan pada ekosistem baru hanya terdapat produsen
dan pengurai, bisa dibyangkan bagaimana lamanya aliran materi dan energi yang
terjadi, karena pengurai hanya akan menunggu sampai produsen mati.
Untuk prinsip ke 13 sudah jelas
terlihat bahwa hal ini berhubungan dengan prinsip ke 7 dan 9. Ketika lingkungan
fisik sudah stabil maka seperti yang diuraikan diatas keanekaragaman akan
melimpah dan akan terjadi kestabilan populasi. Karena kehidupan populasinya
terjamin. Namun, hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketika suatu
ekosistem sudah mantap (banyak keanekaragaman) manusia sering
meng-eksploitasinya secara besar-besaran karena manusia mengganggap seandainya
diambil tidak apa-apa karena banyaknya jumlah populasinya. Hal ini tentunya
akan menyebabkab suatu kerusakan sistem lingkungan apabila terus-menerus
dilakukan. Untuk itu pentingnya perluasan ruang lingkup ekologi menjadi ilmu
lingkungan yang memiliki batasan yang lebih jauh agar ekosistem ini tetap
terjaga.
3. Makna
agenda 21 bagi konsep pembangunan berkelanjutan adalah membangun untuk memenuhi
kebutuhan saat ini sekaligus untuk mempersiapkan jamina kehidupan yang baik
bagi generasi selanjutnya. Seperti halnya uraian didepan pembangunan
berkelanjutan ini kelanjutan bergerak dalam dimensi persoalan lingkungan,
sosial, ekonomi, teknologi dan budaya.pembangunan berkelanjutan penting karena jumlah manusia semakin banyak
sedangkan sumber daya semakin berkurang.
Mengapa
indonesia merasa berkepentingan?
Hal ini
karena indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi peserta aktif pada
united nations conference on environment
and development (unced, juga dikenal sebagai “ktt bumi) di rio de janeiro,
brasil pada tahun 1992. Pada tahun 1997, indonesia mengeluarkan agenda 21
nasional, yang persiapannya melibatkan lebih dari 1000 peserta dari berbagai
kalangan selama lebih dari dua tahun. Sehingga indonesia merasa menjadi bagian
dari agenda 21. Hal ini masih ditambah dengan gelar negara megabiodiversitas
yang disandang indonesia sehingga pembangunan berkelanjutan sangat dibutuhkan
di indonesia.
4. Menurut saya, jalan yang paling efektif untuk menyelesaikan berbagai
persoalan lingkungan adalah pendidikan.
Mengapa pendidikan? Pendidikan
merupakan suatu pilar utama dalam membentuk kepribadian seseorang. Pendidikan
yang saya maksud disini adalah pendidikan dalam makna yang sebenarnya, yaitu
bukan hanya dengan transfer materi tetapi juga diikuti dengan transfer
nilai-nilai.
Hal positif dari pendidikan adalah
dengan adanya pendidikan maka secara tidak langsung etika, teknologi, dan hukum
diajarkan kepada subjek didik. Ketika pendidikan dapat benar-benar berjalan
sebagaimana mestinya maka transfer nilai-nilai pun akan masuk kedalam subjek
didik. Nilai-nilai inilah yang akan membentuk etika dari subjek didik, ketika
subjek didik mempunyai etika yang baik tentu saja mereka mengetahui mana hal
baik dan mana hal yang tidak baik, sehingga mereka mengetahui mana yang melawan
hukum dan mana yang benar secara hukum serta tidak menutup kemungkinan
subjek-subjek ini suatu saat akan mebuat peraturan (hukum) yang sesuai dengan
etika yang mereka peroleh. Sedangkan untuk masalah teknologi, ketika subjek
didik mempunyai banyak ilmu dari hasil pendidikan maka mereka akan menciptakan
teknologi sendiri untuk mempermudah dirinya dalam hal memenuhi kebutuhannya.
Segi negatif dari pendidikan
adalah dengan menjadikan pendidikan sebagi pilar utama pendidikan banyak dicari
oleh masyarakat, mereka berlomba-lomba untuk mencapai pendidikan tertinggi,
serta banyak pihak-pihak yang menginginkan masyarakat itu mempunyai pendidikan
yang tinggi apabila ingin bekerja dengan mereka. Akibatnya pendidikan tidak
berjalan dengan semestinya, banyak dari masyarakat yang berfikir bahwa
pendidikan itu untuk ijazah, bukan untuk mendapatkan ilmu. Hal ini diimbangi
dengan semakin mahalnya biaya pendidikan dan menjadikan pendidikan merupakan
halnya yang sangat mewah bagi kaum-kaum yang tidak mampu. Dengan banyaknya
masyarakat yang beranggapan bahwa dengan ijazah yang tinggi maka akan dengan
mudah memperoleh pekerjaan tidak jarang banyak masyarakat yang hanya sekedar
membeli ijazah saja, tentunya hal ini akan memperburuk kualitas sdm indonesia.
No comments:
Post a Comment