Wednesday, November 6, 2024

Koneksi antar materi modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dan pengimplementasian di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

a.     Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Sekolah memiliki berbagai macam sumber daya. Sebelum mengenali jenis sumber daya sekolah kita perlu mnegetahui karakteristik. ciri-ciri suatu sekolah. Jika kita melihat sekolah sebagai ekosistem maka sekolah memiliki karakteristik yang terdiri dari dua faktor utama yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi warga sekolah yaitu murid, guru, staff, orang tua, dan masyarakat sekitar) sedangkan faktor abiotik yaitu sarana prasarana, keuangan dan lingkungan fisik.

Dalam modul ini juga dijelaskan tentang 7 modal sekolah yang didalamnya teridiri atas faktor biotik dan abiotik sekolah. 7 modal sekolah tersebut adalah :

1.     Modal manusia

Modal manusia merupakan kapasitas yang dimiliki oleh individu atau kelompok meliputi pengetahuan, ketrampilan dan kesejahteraannya untuk mendukung produktivitas dan pengembangan diri. Contoh guru yang mengikuti pelatihan meningkatkan kemampuan dirinya serta modal manusianya. Murid yang memperoleh pendidikan berkualitas juga meningkatkan modal manusia.

2.     Modal Sosial

Modal sosial merupakan hubungan anatar individu atau kelompok yang menghasilkan rasa saling percaya dan kerja sama. Contoh Komunitas belajar disekolah atau komunitas dimasyarakat. Instansi dimasyarakat juga dapat termasuk

3.     Modal Politik

Modal politik yaitu unsur yang melibatkan kekuataan atau pengaruh seseorang maupun kelompok dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Ini mencakup akses ke lembaga pemerintahan, hak-hak politik, dan kemampuan untuk memengaruhi perubahan di masyarakat.

Contoh: kepala sekolah yang memiliki komunikasi baik dengan dinas terkait dapat memperjuangkan anggaran / fasilitas tambahan untuk peningkatan sekolah.

4.     Modal Lingkungan

Modal lingkungan berupa sumber daya alam, keanekaragaman hayati, dan ekosistem yang ada dilingkungan sekitar sekolah. Modal ini sangat penting dalam mendukung penyediaan bahan baku, air, udara, dan keindahan alam yang berkontribusi pada kehidupan dan ekonomi suatu komunitas.

5.     Modal Finansial

Modal finansial merupakan segala hal yang terkait dengan keuangan yang dapat membantu dan mendukung segala aktivitas atau pengembangan suatu komunitas. Sekolah yang memiliki dana hibah dari pemerintah atau sponsor dari perusahaan dapat memperbaiki fasilitas belajar.

6.     Modal Fisik

Modal fisik merupakan segala infrastruktur dan fasilitas yang mendukung aktivitas produktif suatu komunitas. Meliputi bangunan, peralatan, jalan, transportasi dan teknologi. Contoh : Gedung sekolah, perpustakaan, jalan raya yang baik, serta sarana olahraga

7.     Modal Agama dan Budaya

Modal agama dan budaya mencakup nilai-nilai, kepercayaan, tradisi, dan praktik keagamaan yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Dari uraian singkat diatas seorang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah sosok yang memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi, memanfaatkan, dan mengoptimalkan aset atau potensi tersebut untuk mendukung proses belajara yang berkualitas. Pemimpin ini menggunakan pendekatan berbasis aset, melihat setiap unsur sebagai kekuatan potensial dan menjadikan sumber daya yang ada sebagai bagian dari upaya kolektif untuk meningkatkan pembelajaran. Pemimpin pembelajaran tidak hanya berfokus pada pemecahan masalah tetapi juga pada pengembangan kapasitas, keterampilan, dan kolaborasi dalam komunitas pendidikan.

b.     Implementasi di Kelas, Sekolah, dan Masyarakat Sekitar Sekolah

  1. Di Kelas

Pendekatan berbasis aset dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan pendekatan ini seorang guru dapat menegnali kemampuan unik masing-masing murid seperti minat, bakat, dan gaya belajarnya kemudian mampu mengintegrasikannya dalam proses pembelajarannya. Jika hal ini dilakukan tentunya akan terjadi proses pembelajaran yang berpihak pada murid yang nantinya akan mampu mendorong murid untuk tumbuh berkembang sesuai dengan versi terbaiknya. Misalnya, murid yang berbakat di bidang seni dapat diajak membuat materi visual untuk pelajaran, sedangkan yang memiliki bakat berbicara bisa memimpin diskusi.

2.     Di Sekolah

Disekolah pendekatan berbasis aset juga dapat diterapkan melalui kolaborasi antar guru, murid, kepala sekolah dan warga sekolah lainnya sehingga seluruh fasilitas sekolah dapat digunakan atau dimanfaatkan secara maksimal. Misal disekolah saya kekurangan 1 ruang untuk kelas baru. Sekolah memanfaatkan ruang UKS yang memiliki ukuran sama dengan ruangan kelas sebagai kelas baru. Kemudian ruang gudang lama direnovasi dan dimanfaatkan sebagai ruang UKS. Contoh lain sekolah kekurangan guru yang ahli dalam bidang Robotika, sekolah bekerja sama dengan masyarakat sekitar yang memiliki kemampuan dalam bidang ini dan menjadikannya sebagai guru ekstrakurikuler.

  1. Di Masyarakat Sekitar Sekolah

Contoh dimasyarakat yaitu sekolah bekerja sama dengan PMI dalam aksi donor darah. Bekerja sama dengan KPU dalam sosialisasi kegiatan PILKADA. Hal ini tidak hanya memperkuat dukungan bagi murid tetapi juga menjalin kemitraan yang bermanfaat, yang pada akhirnya berdampak pada penguatan nilai sosial dan pembelajaran kontekstual bagi murid.

 

Pengaruh Pengelolaan Sumber Daya terhadap Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik dari sisi abiotik maupun sisi biotik. Pengelolaan sumber daya yang tepat meningkatkan kemungkinan terciptanya lingkungan belajar berkualitas. Murid akan mendapatkan akses pengalaman kegiatan pembelajaran yang relevan dan bermakna. Contoh murid akan lebih memahami konsep-konsep ilmiah melalui praktik langsung dengan cara memanfaatkan laboratorium sekolah dan teknologi yang ada. Dengan begitu murid tidak hanya menguasai teori saja namun juga pada penerapnnya. Begitu juga, kolaborasi antarguru dalam pengembangan modul pembelajaran akan meningkatkan kualitas materi, menjadikannya lebih sesuai dengan kebutuhan murid dan perkembangan zaman.

 

Keterkaitan dengan modul lain dalam pendidikan Guru penggerak

1.     Keterkaitan dengan modul 1 tentang Paradigma dan Visi Guru Penggerak.

KHD memamparkan tentang filosofi pendidikan yang menekankan kepada keberpihakan pada murid. Guru hanya bertugas sebagai penuntun untuk mengantarkan murid tumbuh dan berkembang mencapai versi terbaiknya. Pengelolaan sumber daya yang baik akan mendukung upaya menciptakan lingkungan belajar yang merdeka sesuai filosofi KHD, dengan memaksimalkan sumber daya seperti tenaga pendidik, materi belajar, dan fasilitas yang mendorong partisipasi aktif murid.

Guru penggerak memiliki nilai nilai seperti Berpihak pada murid, Kolaboratif, inovatif, mandiri, dan Reflektif. Sedangkan guru penggerak diharapkan memiliki peran seperti Sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan penggerak komunitas praktisi. Keterakitan modul ini contoh Guru penggerak yang berpihak pada murid akan mengutamakan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan pembelajaran yang bermakna bagi murid. Dengan nilai kolaboratif, guru penggerak mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan sumber daya melalui kerja sama, sejalan dengan perannya sebagai pendorong kolaborasi. Sebagai sosok inovatif, guru penggerak mampu memanfaatkan sumber daya secara kreatif, mengembangkan pembelajaran yang menarik dan relevan bagi murid.

Pengelolaan sumber daya yang baik juga berkontribusi terhadap terbentuknya budaya positif disekolah. Pengelolaan yang maksimal, terbuka, transparan, dan adil akan membantu menciptakan rasa kebersamaan sehingga mendukng interaksi yang positif antara guru, murid, dan warga sekolah.

2.     Keterkaitan dengan modul 2 Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid.

Pembelajaran yang berpihak pada murid salah satu penerapannya adalah dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi perlu didorong oleh seorang pemimpin sekolah sehingga setiap guru mampu memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam. Dalam pengelolaan sekolah, ini berarti pemimpin menyediakan pelatihan dan sumber daya yang mendukung guru dalam mengembangkan materi dan metode yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar murid. Dalam kaitannya dengan penerapan KSE di sekolah, pemimpin pembelajaran disekolah dapat menciptakan kebijakan dan budaya yang mendukung kebijakan KSE. Ini termasuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, serta memberikan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan keterampilan seperti empati, pengendalian diri, dan kerjasama. Selain itu, pemimpin dapat membekali guru dengan strategi untuk mengintegrasikan KSE dalam kurikulum dan kegiatan sehari-hari di kelas. Dalam kaitan dengan konteks coaching sebagai paradigma supervisi akademik, seorang pemimpin dapat mengelola kemampuan guru sehingga dapat mencapai versi terbaiknya dalam proses pembelajarannya. pemimpin membantu guru mengevaluasi dan mengembangkan praktik mengajar mereka melalui pendekatan coaching yang reflektif, bukan instruksional. Dengan coaching, pemimpin dapat membimbing guru untuk terus meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial-emosional, serta menciptakan budaya sekolah yang berfokus pada pertumbuhan dan perbaikan terus-menerus.

Refleksi Sebelum dan sesudah mempelajari modul ini

Sebelum mempelajari modul ini saya sering fokus pada kekurangan yang ada pada setiap aset disekolah. Setelah mempelajari modul ini saya melihat bahwa dengan pendekatan berbasis aset kita dapat melihat kekurangan menjadi hal yang positif dan dapat memperoleh solusinya. Kini saya lebih termotivasi untuk menggali potensi dan kekuatan yang ada di sekitar saya. Pandangan ini membuat saya lebih optimis dan proaktif dalam mencari solusi serta melibatkan pihak-pihak yang bisa membantu mendukung keberhasilan murid dan sekolah.

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment

Koneksi antar materi modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dan pengimplementasian di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.  a.   ...