Perkawinan monohibrid dapat disebut dengan pewarisan gen
tunggal. Pengertiannya adalah
persilangan antar dua tetua dengan salah satu sifat yang dapat membedakan
keduanya. Diharapkan keturunan pertamanya (generasi F1) akan memiliki sifat
dengan salah satu tetua jika sifat tersebut dipengaruhi oleh alel dominan dan
resesif serta tidak ada tautan seperti yang ditemukan Mendel pada tanaman kapri
(Pisum sativum).
Mendel menggunakan tanaman kapri karena mudah dipelihara,
dapat menghasilkan banyak biji (banyak keturunan), mempunyai sifat-sifat yang
dapat dibedakan antar varietas, dapat diperbanyak secara selfing atau disilangkan, dan
mudah tumbuh di daerah tempat tinggal Mendel. Sebagai tanaman model untuk menunjukkan hasil persilangan
monohibrid di daerah tropis seperti Indonesia dapat digunakan tanaman kacang
panjang dengan alasan yang sama dengan Mendel dan mudah tumbuh di daerah
tropis. Kacang panjang digunakan sebagai tanaman model pengganti kapri karena
lebih mudah tumbuh di Indonesia, dapat menghasilkan banyak biji, mempunyai
beberapa sifat yang membedakan antar varietas dan dapat disilangkan. Tanaman
kacang panjang juga termasuk famili yang sama dengan kapri sehingga mempunyai
struktur bunga yang serupa.
Klasifikasi Kacang Panjang
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata
Sub
Spesies :sesquipedalis
Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu
persilangan monohibrid dominan dan monohibrid intermediate :
§ Persilangan
Monohibrid Dominan
Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua
individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan.
Sifat dominan dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul
pada keturunan dari pada sifat lainnya yang sealel.Persilangan monohibrid sudah
diteliti oleh Mendel.Dari hasil penelitiannya dengan tanaman kacang kapri.Jika
tumbuhan berbatang tinggi disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbatang pendek
menghasilkan F, tumbuhan berbatang tinggi, dikatakan bahwa batang tinggi
merupakan sifat dominan, sedangkan batang pendek merupakan sifat resesif. Jadi,
pada F, dihasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan sifat induk yang
dominan. Rasio/perbandingan genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan
rasio fenotipenya = 3 : l.
§ Persilangan
Monohibrid Intermediat
Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara
dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen
intermediat. Jika tumbuhan berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan sejenis
berbunga putih menghasilkan F, tumbuhan berbunga merah muda, dikatakan bahwa
bunga merah bersifat intermediat. Dengan cara persilangan seperti pada
persilangan monohibrid dominan di atas. dapat diketahui bahwa rasio genotipe
dan fenotipe F, pada persilangan monohobrid intermediat sama, yaitu
1 :2 : l.
Tanaman kapri yang digunakan dalam percobaan Mendel merupakan
varietas galur murni (true-breeding)
yang artinya apabila tanaman itu menyerbuk sendiri, semua keturunannya akan
mempunyai varietas yang sama. Induk galur murini disebut dengan parental
(sering disingkat dengan P) dan keturunannya disebut dengan generasi F1 (dari
kata filial keturunan pertama).Persilangan sendiri dari F1 menghasilkan generasi
F2 (filial kedua).Analisis kuantitatif Mendel pada tanaman F2 inilah yang
terutama mengungkapkan dua prinsip dasar hereditas yang sekarang dikenal
sebagai hukum segregasi dan hukum pemilahan bebas. Keuntungan yang lain adalah kacang ercis ini banyak
menghasilkan keturunan varietas yang berlainan secara nyata. Di antara varietas
kacang ercis memiliki pasangan sifat beda yang menonjol.Hal itu dapat
diperlihatkan pada tabel di bawah ini:
Gambar
1.1 Sifat beda kacang Ercis dari percobaan Mendel (Monohibrid)
Pada persilangan terdapat simbol-simbol yang digunakan
untuk persilangan,pada tabel di bawah diperlihatkan tentang simbol-simbol yang
digunakan untuk persilangan:
Simbol
|
Keterangan
|
Hibrid
|
Hasil
persilangan dari dua individu dengan sifat beda.
|
Dominan
|
Sifat yang menang, sifat ini menggunakan
simbol huruf besar
misalnya HH (halus), KK (kuning).
|
Resesif
|
Sifat yang
kalah, diberi simbol huruf kecil misalnya hh (kasar), kk
(hijau).
|
Intermediet
|
Sifat di antara dominan dan resesif
misalnya merah adalah dominan
(simbol M), sedangkan putih resesif
(simbol m) maka merah muda
adalah intermediet (simbol Mm).
|
Genotipe
|
Merupakan sifat
yang ditentukan oleh gen. Misalnya MM, Mm
|
Fenotipe
|
Sifat yang muncul dari luar karena
adanya akibat dari hubungan
antara faktor genotipe dan
lingkungannya.
|
Homozygot
|
Merupakan bentuk
dari gen yang sama pada pasangan kromosom
homolog,
misalnya gen K mempunyai alel k sehingga gen dan alel
ditulis KK dan
kk.
|
Heterezygot
|
Kebalikan dari homozigot yaitu individu
yang mempunyai pasangan gen dan alel yang tidak sama. Misalnya, kulit halus
dominan simbol H dan kulit kasar simbol h resesif. Maka Hh adalah heterozigot
|
Alel
|
Bentuk
alternatif suatu gen yang menempati lokus yang sama
dengan pasangan
kromosom homolog misalnya gen B memiliki alel
b sehingga gen
dan alel dapat ditulis BB atau Bb
|
Dibawah ini merupakan salah satu contoh hasil persilangan
monohibrid dapat dilihat pada contoh di bawah ini :
· Tanaman ercis (Pisum sativum)
Tanamankacang ercis (Pisum sativum) melakukan
penyerbukan sendiri sehingga mendapatkan varietes galur murni.Setelah
mendapatkannya, maka Mendel baru melakukan percobaannya dengan satu sifat beda
untuk setiap persilangannya.Pada percobaan persilangan Mendel selalu
menggunakan tanaman galur murni yang mempunyai sifat kontras, misalnya tanaman
berbatang tinggi dengan tanaman berbatang pendek.
T = gen untuk batang tinggi (1,5 m) t =
gen untuk batang pendek (0,5m)
P ♀
tt x ♂ TT
(pendek) (tinggi)
gamet : t T
F1 Tt
(tinggi)
F1xF1 : ♀ Tt x ♂ Tt
(tinggi) (tinggi)
F2 :
♂
♀
|
T
|
T
|
T
|
TT
(tinggi)
|
Tt
(tinggi)
|
t
|
Tt
(tinggi)
|
tt
(pendek)
|
Genotip
|
Fenotip
|
Ratio genotip
|
Ratio fenotip
|
TT
|
Tinggi
|
1
|
3
|
Tt
|
Tinggi
|
2
|
|
Tt
|
Pendek
|
2
|
1
|
Artinya rasio/perbandingan
genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan rasio fenotipenya = 3 :
l.
Mendel melakukan percobaannya berulang kali, ternyata
hasilnya sama seperti dapat dilihat tabel berikut ini
Induk
|
Keturunan (F1)
|
Keturunan dua (F2)
|
Tinggi >< pendek
Halus ><
kisut
Kuning ><
hijau
|
Tinggi
Halus
Kuning
|
787 tinggi : 277 pendek
5474 halus : 1850 kisut
6022 kuning : 2000 hijau
|
Karakter-karakter genetik diatur oleh unit faktor yang
berpasangan yang terdapat di dalam tiap individu diploid.Individu diploid
menerima satu faktor dari masing-masing orang tua.Karena unit faktor itu
berpasangan, maka ada tiga kemungkinan kombinasi pasangan, yaitu keduanya sifat
dominan, keduanya sifat resesif atau satu dominan dan satu resesif.Setiap
individu yang diploid memiliki salah satu kemungkinan kombinasi tersebut.
Selama pembentukan gamet, pasangan unit akan memisah, atau
mengalami segregasi dan akan
diteruskan ke gamet-gamet secara bebas yang kemudian akan diteruskan ke
keturunannya.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan Mendel dengan
fakta-fakta yang ada, maka muncullah Hukum I Mendel /Hukum Segregasi yang
berbunyi : “Pada peristiwa pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangannya
memisah secara bebas”. Setiap sel gamet akan memperoleh satu gen dari pasangan
tersebut. Kemudian Mendel membuat suatu kesimpulan seperti berikut.
1) Setiap
sifat suatu organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan yang
dinamakan gen (pada waktu itu Mendel belum mengenal gen); yaitu satu faktor
dari induk jantan dan satu faktor dariinduk betina.
2) Setiap
pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, misalnya
bulat atau kisut. Kedua bentuk alternatif ini disebut alel.
3) Apabila
pasangan faktor keturunan terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor
dominan akan menutup faktor resesif.
4) Pada saat
pembentukan gamet, yaitu pada proses meiosis, pasangan faktor atau
masing-masing alel akan memisah secara bebas.
5) Individu
galur murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama, yaitu dominan atau
resesif saja.
DAFTAR PUSTAKA
-----------.2012.Informasi
Spesies “Kacang Tolo (Vigna unguiculata)
.http://www.plantamor.com/index.php?plant=2235.
Diakses pada Senin, 7 Mei 2012.
-----------.2012.Proses
Pewarisan dan Hasil Pewarisan Sifat Beserta Penerapannya.http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1.
Diakses pada Senin, 7 Mei 2012.
Dwijoseputro.
1997. Pengantar Genetika. Jakarta: Bharata.
Idun
Kistinnah,2009.Biology Genetika.Departemen pendidikan nasional
Kimball, John W. 1998. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John
W. 1998. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Henuhili, Victoria. 2011. Genetika Dasar. Yogyakarta : Jurdik
Biologi FMIPA UNY
Tim Genetika. 2012. Petunjuk Praktikum Genetika. Yogyakarta:
FMIPA UNY
terima kasih telah berbagi ilmu yang sangat bermanfaat tentang persilangan monohibrid ini. sangat membantu dan semoga menjadi inspirasi masyarakat.
ReplyDeletemakasih ya.....
ReplyDeletemakasih yaaa
ReplyDeletenama ku KRISMAWAN. apa ada yang mau protes
ReplyDelete