Sunday, April 29, 2012

sebab mekarmu hanya sekali

Ada satu bacaan yang cukup menarik dan banyak memberi petuah. tentang nasehat seorang ayah kepada putrinya, tentang kekhawatiran apa yang akan terjadi kepada putrinya di jaman yang menganut pergaulan bebas ini. terlalu lama ya? :D
ya udah langsung simak aja..

Asli
SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI
Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
Penulis
Haikal Hira Habibillah
Desain dan Tata Letak
Amirulhuda Romadhoni
(Abu Zayd el-Posowy)
Sumber
www.alsofwah.or.id

Disebarkan dalam bentuk ebook oleh:
Situs: www.salafiyunpad.wordpress.com
E-mail: salafiyunpad@yahoo.co.id
Mobile: +6281 329 045 923

Diperbolehkan menyebarkan ebook ini
dengan syarat bukan untuk tujuan komersil,
dan tanpa mengubah isi atau makna,
serta menyertakan sumbernya.
Dzulqo'dah 1429 / November 2008
Jatinangor - Jawa Barat






 Kata pengantar
Pergaulan bebas, sebuah produk impor yang merusak
ternyata telah menjadi komoditi yang cukup laris di kalangan
remaja.   Apalagi   dalih   mereka,   kalau   bukan   kemajuan,
modernisasi,     kesetaraan     gender     dan     alasan-alasan
menggiurkan  lainnya.  Berbagai  penelitian  seputar  pergaulan
bebas   dan   hubungan   di   luar   nikah  dilakukan,   baik   oleh
perorangan  ataupun  lembaga,  dan  hasilnya,  sungguh  sangat
mengejutkan,    "Hampir    sebagian    besar    remaja    telah
terjerumus di dalamnya."
Untuk   itu   perlu   dilakukan   upaya   penanggulangan
melalui   berbagai   cara   dan   sarana.   Salah   satunya   adalah
melalui media bacaan yang dapat mengarahkan para remaja
kepada   pergaulan   yang   benar   dan   menjelaskan   bahaya-
bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas.
Buku   (ebook)   yang   ada   di   tangan   pembaca   ini
merupakan  salah  satu  pemenang  lomba  penulisan  naskah
dengan      tema      "Bahaya      Pergaulan      Bebas"      yang
diselenggarakan oleh Yayasan Al-Sofwa Jakarta. Sengaja kami
pilih   untuk   diterbitkan   karena   bahasa   nasehatnya   terasa
menyentuh,  seperti  nasehat  seorang  ayah  kepada  putrinya.
Selain  itu,  metode  dan  gaya  penulisannya  tidak  memvonis,
namun   mengarahkan   emosi,   sehingga   para   remaja   mau
menyadari betapa  memilukan  akibatnya  bila  seorang  remaja
putri  tejerumus  dalam  pergaulan  bebas.  Maka  dikatakan,
"Sebab  Mekarmu  Hanya  Sekali",  Surat  Cinta  Untuk  Putri
Tercinta"   sebagai   upaya   penjagaan   terhadap   bunga   agar
jangan layu sebelum berkembang.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
ii



Sebab Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
Ketika angin zaman menerpamu
Di atas cadas ataupun lumpur cemar
Teruslah mewangi wahai kuntumku
Tetaplah indah di padang liar
Hingga kaulah yang akan dipetik
Sebab mekarmu hanya sekali!
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanyalah milik Allah Subhaanahu wa ta'ala,
Raja   semesta   alam.   Semoga   Dia   senantiasa   memberikan
kekuatan  dan  kesabaran  kepada  kita  dalam  setiap  pijakan
langkah  di  muka  bumiNya.  Selanjutnya,  semoga  salam  dan
sejahtera   selalu   tercurah   kepada   Muhammad   shallallahu
'alaihi wasallam, seorang Nabi paling akhir, manusia termulia
serta  kekasihNya  yang  kehadirannya  telah  dihadiahkan  bagi
dunia   yang   gelap   gulita   sebagai   satu-satunya   teladan
paripurna  untuk  segenap  makhluk  yang  hidup  sesudahnya.
Semoga     keselamatan     juga     tetap     terlimpah     kepada
keluarganya, para sahabat beliau yang mulia, alim ulama serta
seluruh umat yang tak pernah henti dicintainya.
Putriku terkasih,...!!
Memandang lelapmu dalam dekapan sang ibu selama
ini,  selalu  membuatku  yakin  bahwa  segalanya  akan  berjalan
baik-baik  saja.  Menikmati  lembut  nafasmu  di  atas  buaian,
selalu  membuat  nyaman  perasaanku  di  saat  itu.  Lalu  masa-
masa yang indah itu dengan cepat telah berlalu. Dan usia terus
saja  mengambil  jatahnya.  Hingga  ketika  hari  telah  berganti

iii



Sebab Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
minggu,   dan   bulan   pun   menapak   tahun,   tiba-tiba   baru
kusadari bahwa tak lama lagi kau akan lepas dari sisiku. Karena
sudah tiba waktunya kau harus pergi. Menjemput kehidupan
milikmu  sendiri.  Ya,  sudah  saatnya  kau  harus  kulepaskan
menuju kehidupan baru di luar sana.
Dunia luar! Adalah sebuah tempat yang sama sekali tak
ramah,  putriku.  Sebuah  ruang  di  mana  kau  harus  mampu
untuk tetap bertahan di tengah-tengah segala ancaman yang
bakal terus menghadangmu. Dengan bumi yang semakin tua
serta  dipenuhi  oleh  beragam  fasilitas  yang  seharusnya  bisa
lebih memudahkan kehidupan. Tapi ternyata semua itu justru
membuat  realitas  kehidupan  makin  bertambah  kacau  dan
carut  marut.  Hari-hari  terakhir  ini,  segala  bentuk  kekerasan
dan tindak jahiliyah sudah  menampakkan  diri  secara  terang-
terangan. Pergaulan bebas dengan bermacam latar belakang
dan   sebabnya   telah   makin   menjauhkan   manusia   dari
kehidupan  yang  ideal.  Percampuran  antara  pria  dan  wanita
yang    melanda    setiap    jengkal    bumi    telah    menjadi
pemandangan biasa dan wajar. Dan tanpa disadari oleh siapa
pun,  'kewajaran'  itu  mulai  menampakkan  gejala-gejala  yang
membahayakan.  Ya,  berbagai  macam  dampak  negatif  atas
budaya ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan perempuan)
mulai  muncul.  Dan  lagi-lagi,  kaum  wanita  seperti  dirimu
adalah  yang  pertama  kali  merasakan  akibatnya,  langsung
maupun  tidak.  Lalu  liputan  dari  berbagai  media  yang  cuma
berisikan berita-berita memiriskan jiwa. Semuanya berlomba-
lomba  untuk  menampilkan  sisi  bengis  dan  buram  wajah
kehidupan.  Kejahatan  dan  kemaksiatan  di  lingkungan  sekitar
kita hanyalah masalah waktu. Tak ada lagi sebuah tempat pun
yang benar-benar aman. Begitulah! Ketika hari ini aku kembali
lagi  menatap  dunia  yang  liar  itu  melalui  jendela  rumah  kita.
Tiba-tiba  telah  digerakkanNya  tanganku  untuk  menuliskan 
beberapa patah kata yang ingin kutitipkan untukmu.
Maka   hanya   kepadamulah   wahai   puteri   tercinta,
kutuliskan surat ini. Bersama baluran doa restu serta curahan
rasa  cintaku  yang  tak  pernah  kering,  akan  kupintakan  pada
Allah  Subhaanahu  wa  ta'ala -Sang  Pemilik  setiap  jiwa-,  agar
selalu  melindungimu  di  dalam  naungan  keselamatan  serta
ridha-Nya. Ketahuilah, bahwa aku sangat menyayangimu dan
tak ingin kau kalah oleh liciknya jebakan dunia.
Akhirnya,    selamat    memasuki    masamasa    remaja,
putriku!  Jagalah  selalu hati  dan  dirimu  di  setiap  tempat  dan
waktu.
Semoga Allah Subhaanahu wa ta'ala membimbing kita
semua.
Surabaya, Agustus   
2003




KETIKA BENIH MULAI TUMBUH

Setetes cinta yang tertawan
Dan benih kasih yang tersipu
Berbalut asa dan doa
Hingga tibalah tiupan ruh
Jadilah,... Maka  jadilah kamu!
Putriku terkasih,...!!
Tak  ada  yang  tahu  apa  yang  akan  terjadi  di  depan
nanti. Bahkan ketika kedipan mata serta hembusan nafas yang
keluar  dari  tubuh  fana  hilang dihisap  oleh  alam  sekitar.  Kita
tak  pernah  tahu  apakah  masih  ada  kesempatan  untuk  sekali
lagi mengedipkan mata. Bahkan kita tak bisa menjamin pada
diri sendiri untuk sekedar bisa menarik nafas yang sama pada
detik  berikutnya,  kecuali  hanya  dengan  izin  Sang  Empunya
hidup   hingga   Allah   Subhaanahu   wa   ta'ala   memberikan
iradahNya.   Dan   sesungguhnya,   takdir   jualah   yang   telah
menuntunmu hingga di titik ini.
Maka  begitulah  yang  telah  terjadi  di  saat  itu.  Masa-
masa  di  mana  benih  cinta  kedua  orang  tuamu  dipersatukan
dalam sebuah ikatan yang sakral. Hingga Allah Subhaanahu wa
ta'ala        pula        yang        telah        menciptakan        dan
menumbuhkembangkan   benih   suci   dari   buah   kasih   itu
bersama  hujan  cinta-Nya.  Menjaga  serta  merawatmu  dari
detik ke detik dalam pelukan rahim kasih sayang. Lalu waktu
pun terus berlalu sampai tiba sebuah hari saat semua orang di
sekeliling      berharap-harap      cemas      saat      menantikan
kehadiranmu.  Dan  kepadamu,  ingin  ku  sampaikan  sebuah
firman Allah Subhaanahu wa ta'ala tentang kehadiran seorang
anak sepertimu bagiku:
1




Sebab Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
ٌﻢﯿِﻈَﻋ ٌﺮْﺟَأ ُهَﺪْﻨِﻋ َﮫﱠﻠﻟا ﱠنَأَو ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ْﻢُﻛُدﺎَﻟْوَأَو ْﻢُﻜُﻟاَﻮْﻣَأ ﺎَﻤﱠﻧَأ اﻮُﻤَﻠْﻋاَو
"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah
sebagai  cobaan  dan  sesungguhnya  di  sisi  Allah-lah  pahala
yang besar." (Al-Anfal: 28)
Itulah   faktanya!   Bahwa   kehadiranmu   yang   sangat
membahagiakan  itu  hakekatnya  adalah  benar-benar  hanya
sebagai ujian dan cobaan semata. Dengan ilmuNya, telah Dia
percayakan engkau dalam asuhan kami. Maka, kau pun harus
paham    bahwa    untuk    mengemban    amanah    berat    itu
memerlukan suatu proses serta cara yang tepat. Agar ketika
tiba   waktunya   nanti   untuk   mempertanggungjawabkanmu
dihadapanNya,     aku     akan     bisa     tersenyum     sekaligus
membanggakan dirimu.
Selanjutnya,  tak  ada  lagi  keinginan  lain  dalam  diriku
kecuali cita-cita untuk membawamu kepada jalan cahaya yang
telah disediakanNya. Hari depanmu yang -bahkan kami sendiri
belum  tahu-  itu  harus  mampu  kau  lalui  dengan  baik.  Dan
khusus  untukmu,  wahai  putriku  terkasih,  jadikan  segala  hal
yang  telah  berlalu  itu  sebagai  kekuatan  untuk  menyongsong
hari esok milikmu yang jelas belum bisa kami bayangkan.
untuk download ebook aslinya silahkan klik disini

No comments:

Post a Comment

Koneksi antar materi modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dan pengimplementasian di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.  a.   ...