Beberapa
enzim hanya terdiri dari polipeptida dan mengandung gugus kimiawi selain residu
asam amino, contohnya adalah ribonuklease pankreas. Akan tetapi, enzim lain
memerlukan tambahan kimia bagi aktivitasnya; komponen ini disebut kofaktor.
Kofaktor mungkin suatu molekul anorganik seperti ion Fe2+, Mn2+,
atau Zn2+, atau mungkin suatu molekul organik kompleks yang disebut
koenzim. Beberapa enzim membutuhkan baik koenzim maupun satu atau lebih ion
logam bagi aktivitasnya. Pada beberapa enzim, koenzim, atau ion logam hanya
terikat secara lemah atau dalam waktu sementara pada protein, tetapi, pada
enzim lain, senyawa ini terikat kuat, atau terikat secara permanen yang dalam
hal ini disebut gugus prostetik. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif
mengkatalisis, bersama-sama dengan koenzim atau gugus logamnya disebut
holoenzim. Koenzim dan ion logam bersifat stabil sewaktu pemanasan, sedangkan
bagian protein enzim yang disebut apoenzim, terdenaturasi oleh pemanasan.
Koenzim berfungsi sebagai pembawa sementara atom spesifik atau gugus
fungsionil.
Tabel 1. Koenzim
dan Senyawa yang Dipindahkan
Koenzim
|
Senyawa yang
Dipindahkan
|
Tiamin
pirofosfat
|
Aldehida
|
Flavin adenin
dinukleotida
|
Atom hydrogen
|
Nikotinamida
adenine dinukleotida
|
Ion hidrida (H-)
|
Koenzim A
|
Gugus asil
|
Piridoksal
fosfat
|
Gugus amino
|
5’-Deoksiadenosi
obalamin (koenzim B12)
|
Atom H dan gugus
alkil
|
Biositin
|
CO2
|
Tetrahidrofolat
|
Gugus
satu-karbon lainnya
|
Vitamin
adalah prekursor esensial berbagai koenzim. Karena vitamin dibutuhkan pada diet
manusia hanya dalam jumlah milligram atau mikrogram per hari, maka vitamin
disebut mikronutrien. Vitamin diperlukan hanya dalam jumlah yang sedikit karena
vitamin bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi kimia
makronutrien yang secara bersama-sama disebut metabolisme. Seperti halnya
enzim, bentuk aktif vitamin hanya terdapat pada konsentrasi yang rendah di
dalam jaringan.
A.
Pengelompokan
vitamin
Vitamin
dibedakan ke dalam dua kelas yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut di dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air meliputi tiamin
(vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam nikotinat,
asam pantotenat, piridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat,
vitamin B12, dan asam askorbat (vitamin C). Hampir semua vitamin
tersebut telah diketahui fungsi koenzimnya. Vitamin yang larut dalam lemak
(senyawa berminyak dan tidak larut dalam air) yaitu vitamin A, D, E, dan K.
Fungsi biokimiawi vitamin yang larut dalam lemak tidak diketahui secara jelas.
Tabel 2. Vitamin dan Peranannya pada Fungsi Enzim
Vitamin
|
Bentuk koenzim
(bentuk aktif) |
Jenis reaksi
atau proses yang dilangsungkan
|
Larut dalam
air
|
||
Tiamin
|
Tiamin
pirofosfat
|
Dekarboksilasi
asam α-keto
|
Riboflavin
|
Flavin
mononukleotida, flavin adenin dinukleotida
|
Reaksi
oksidasi-reduksi
|
Asam nikotinat
|
Nikotinamida
adenin dinukleotida, nikotin amida adenin dinukleotida fosfat
|
Reaksi oksidasi-reduksi
|
Asam pantoetat
|
Koenzim A
|
Transfer gugus
asil
|
Piridoksin
|
Piridoksal
fosfat
|
Transfer gugus
amino
|
Biotin
|
Biositin
|
Transfer CO2
|
Asam folat
|
Asam
tetrahidrofolat
|
Transfer gugus
1-karbon
|
Vitamin B12
|
Deoksi
adenosil kobalamin
|
Pemindahan 1,2
hidrogen
|
Asam askorbat
|
Tidak
diketahui
|
Kofaktor pada
reaksi hidroksilasi
|
Larut di dalam
lemak
|
||
Vitamin A
|
Retinal
|
Siklus
pengelihatan
|
Vitamin D
|
1,25-dihidroksikolekalsiferol
|
Regulasi
metabolism CO2+
|
Vitamin E
|
Tidak
diketahui
|
Perlindungan
lipida membran
|
Vitamin K
|
Tidak
diketahui
|
Kofaktor pada
reaksi karboksilasi
|
DAFTAR PUSTAKA
Djohar.
1985. Biologi Sel I (Diktat Kuliah). Yogyakarta : FMIPA UNY.
Karp,
Gerald. 2004. Cell
and Moleculer Biology. USA : Von Hoffmann press.
Murray, RK, Dk Granner, PA Mayes, VM Rodwell. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry.
26th edition. Amerika utara : The
McGraw-Hill Company .
Nelson, DL dan MM Cox. 2005. Principles of Biochemistry. 4th edition. W.H. Freeman and Company.
Reksoatmojo,
Issoegianti. 1994. Biologi Sel.
Yogyakarta : DEPDIKBUD.
Stryer, Lubert. 2000. Biokimia Edisi 4. Jakarta : EGC.
Suryani,
Yoni. 2004. Bilogi
Sel dan Molekuler.
Yogyakarta : FMIPA UNY.
makaci info na
ReplyDeletemakasih banget bray.lanjutkan! :)
ReplyDelete