SISTEM EKSKRESI PEMERIKSAAN WARNA, KEJERNIHAN, DAN PH URIN


Proses ekskresi melalui ginjal berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan menjaga agar jumlah air dan ion yang masuk seimbang dengan yang keluar. Kondisi ini penting agar suasana melieu interieur (claude bernard) tetap sesuai untuk kelangsungan proses fisiologis di dalam sel atau yang disebut homeostasis (steady internal state: cannon).
Ekskresi oleh ginjal memiliki peranan untuk:
1    Memilihara keseimbangan air
2  Memelihara keseimbangan elektrolit Na+, K+, Mg2+, Cl-, dan Ca2+. Ion Na+, Cl-, dan HCO3- merupakan ion ekstraseluler, sedngkan K+ dan Mg2+ merupakan ion intraseluler. 
3   Memelihara pH darah
4   Mengeluarkan limbah sisa-sisa metabolism yang merupakan racun bagi tubuh organsme seperti:

a.       Urea (CO(NH)2) berasal dari katabolisme asam amino pada proses glukoneogenesis menjadi senyawa bukan nitrogen dan senyawa nitrogen. Senyawa nitrogen kemudian diubah menjadi ammonia yang agak toksik oleh enzim deaminasi. Selanjutnya di sel hati ammonia melalui siklus ornitin akan dikombinasikan dengan karbondioksida menjai urea yang tidak toksik dan kemudian dikeluarkan lewat ginjal.
b.   Asam Urat berasal dari nitrogen asam nukleat purin dan pirimidin. Kelebihan asam urat akan ditimbun pada persendian dan dapat menimbulkan nyeri sendi (gout).
c.    Kreatinin berasal dari kreati fosfat (sumber energy) yang banyak terdapat dalam otot .pemecahan kreati akan menjadi kreatinin, terutama ditemukan pada saat kondisi puasa.



DAFTAR PUSTAKA
Delimann, H. Dieter dan Esther M. Brown. 1988. Buku Teks Histologi Veteriner.       Jakarta: UI Press.
Nurcahyo, Heru. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Soewolo, dkk. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi) Fisiologi Manusia.    Malang: Universitas Negeri Malang.
Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.

Comments

Popular posts from this blog

kurikulum KTSP IPA SD/MI

Mekanisme Sorting Protein dari Sitosol ke Organel

Zonasi sungai