Jantung merupakan pompa yang tersusun atas otot. Secara
kelistrikan serabut otot jantung adalah bersambungan. Sifat ini dimiliki oleh
otot jantung karena serabut-serabut otot jantung dihubungkan satu sama lain
dengan persambungan renggang (gap
junction) yang disebut juga persambungan
listrik (electrical junction. Bila
suatu potensila aksi terjadi pada satu bagian jantung, maka potensial aksi
tersebut akan disebarkan dengan cepat ke seluruh bagian jantung.
Aktivitas
kelistrikan jantung dimulai dari suatu daerah pengatur irama ( pada mammalia
berada pada nodus sinoatrial) yang kemudian diteruskan ke seluruh atrium dan
ventrikel. Sel-sel pengatur irama (pacemaker)
mampu beraktivitas secara spontan.Pada jantung mammalia pacemaker berada pada
nodus sinoatrial yang tersusun atas sel-sel otot yang khusus, kecil, dan
kamamupan kontraksinya rendah.
Suatu ciri penting
dari pacemaker adalah tidak memiliki potensial istirahat yang
tetap. Akibatnya membrane sel dalam jaringan pacemaker mengalami suatu keadaan terus depolarisasi, yang disebut
potensial pengatur irama, mendahuli setiap potensial aksi. Begitu potensial
pengatur irama membawa membrane ke potensial ambang, I akan meningkat ke
potensial aksi jantung semuanya atau tiak sama sekali. Interval antar potensial
aksi, yang tentu saja menentukan laju denyut jantung tergantung pada kecepatan
depolarisasi dari potensial pengatur irama, demikian pula kecepatan potensial
repolarisasi dan ambang untuk potensial aksi berikutnya. Jadi suatu
depolarisasi yang lebih lambat yang membawa mmbran ke suatu tingkat pencapaian
ambang, akan menurunkan pula frekuensi pencapaian potensial aksi jantung.
Signifikasi
fungsional dari organisasi kelistrikan dari sel-sel otot jantung adalah kemampuannya untuk
menimbulkan kontraksi terpisah, serentak dari atrium dan ventrikel. Jadi
konduksi lambat melalui nodus atrioventrikuler member kesempatan kontraksi
atrium mendahului kontraksi ventrikuler dan juga member waktu untuk darah
mengalir dari atrium ke dalam ventrikel.
Daur jantung
adalah satu denyut jantung lengkap yaitu satu periode yang terdiri atas
kontraksi atrium, relaksasi atrium, dan kontraksi ventrikel, relaksasi
ventrikel. Pada manusia satu denyut jantung lengkap memerlukan waktu 0,8 detik,
sehingga jumlah denyutan per satu menit (laju denyut jantung) sekitar 75 kali
(didapat dari 60: 0,8)
DAFTAR PUSTAKA
Delimann, H.
Dieter dan Esther M. Brown. 1988. Buku
Teks Histologi Veteriner. Jakarta:
UI Press.
Nurcahyo, Heru.
2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan
Dasar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Soewolo, dkk.
2003. Common Textbook (Edisi Revisi)
Fisiologi Manusia. Malang:
Universitas Negeri Malang.
No comments:
Post a Comment