Ki Hajar Dewantara (KHD) memiliki pemikiran
bahwa pendidikan merupakan ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. yang
berarti menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. sedangkan pengajaran merupakan
bagian dari pendidikan itu sendiri. seperti contonya memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi anak baik lahir maupun batin.
KHD
memiliki beberapa pemikiran tentang Pendidikan
- Tri pusat Pendidikan. Konsep ini
menekankan kepada pentingnya kolaborasi dari tiga pusat Pendidikan yaitu
keluarga, sekolah dan Masyarakat.
- Prinsip Ing Ngarsa Sung Tuladha di depan,
memberi teladan, Ing Madya Mangun Karsa Di tengah membangun
semangat, Tut Wuri Handayani Di belakang memberikan dorongan
- Pendidikan yang menekankan kebebasan.
Pendidikan harus membebaskan cara berpikir, kreativitas dan inisiatif
siswa sehingga mereka dapat menjadi manusia yang mandiri dan bertanggung
jawab
- Pembelajaran aktif dan kontekstual.
Pembelajaran harus relevan dengan kehidupan sehari-hari dan memungkinkan
peserta didik terlibat secara langsung dalam proses belajar sehingga
membuat pembelajaran lebih bermakna.
- Demokratisasi Pendidikan. Pada pemikiran ini menekankan bahwa Pendidikan merupakan hak semua anak tanpa ada embel-embel tertentu.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin
ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitarnya. Projek ini menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek (project based
learning). Dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi
tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang
lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar. Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk terwujudnya Profil Pelajar
Pancasila. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: (1) Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, (2) Mandiri, (3) Bernalar Kritis,
(4) Kreatif, (5) Gotong Royong, (6) Berkebhinekaan Global.
3. Peran Pendidik
Peran pendidik dalam persepktif saya yang berkaitan dengan filosofi pendidikan KHD yaitu.
- Fasilitator: Membantu murid dalam proses belajar dengan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.
- Motivator: Memberikan dorongan dan semangat kepada murid untuk terus belajar dan berkembang.
- Teladan: Menjadi contoh yang baik dalam sikap, perilaku, dan nilai-nilai moral.
- Inovator: Menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk menarik minat murid.
- Pendorong Kemandirian: Mendorong murid untuk berpikir dan bertindak secara mandiri.
Inkuiri Apresiatif (IA) adalah pendekatan yang fokus pada
mengidentifikasi dan membangun kekuatan dan potensi yang ada. IA mengajarkan
untuk mengapresiasi hal-hal positif dan mencapai perubahan melalui eksplorasi
kekuatan yang ada. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan
pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti
positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini
merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya,
IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan
kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap
selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.
1. Mengaplikasikan Tri Pusat Pendidikan
melalui Inkuiri Apresiatif:
Tri pusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan Masyarakat. Untuk mewujudkan
Tri pusat Pendidikan, pendidik dapat menggunakan IA. IA dapat digunakan untuk
mengapreasiasi dan memfasilitasi kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan Masyarakat.
Misalnya, melalui kegiatan refleksi bersama, pendidik, orang tua, dan komunitas
dapat mengidentifikasi dan menghargai kontribusi positif masing-masing dalam
pendidikan murid.
2. Menerapkan Prinsip Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani:
Inkuiri Apresaitif dapat mengidentifikasi contoh positif yang ada
disekolah dan ditengah Masyarakat, serta mengapresiasi semangat dan dorongan
yang diberikan oleh murid kepada satu sama lain. Ini menciptakan lingkungan
belajar yang saling mendukung dan menginspirasi.
Pendekatan IA dapat mendorong murid untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka. Hal
ini karena IA dapat membantu pendidik dalam membebaskan potensi kreativitas dan
inisiatif siswa dengan mengapresiasi ide-ide dan upaya mereka.
Pendidik dapat merancang proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari murid melalui penggunaan pendekatan IA, serta mengapresiasi
keterlibatan dan kontribusi siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan
dengan pembelajaran berbasis proyek dalam P5 yang melibatkan murid secara
langsung dalam memecahkan masalah nyata.
5. Mewujudkan Demokratisasi Pendidikan:
Pendekatan IA dapat membantu pendidik bahwa setiap siswa dihargai dan
diakui potensinya, tanpa memandang latar belakang mereka. Ini mendukung prinsip
demokratisasi pendidikan KHD, dimana pendidikan adalah hak semua anak.
6. Membangun Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
Pendekatan IA dapat digunakan guru untuk membantu murid mengidentifikasi
dan mengembangkan dimensi-dimensi Profil Pelajar Pancasila. contoh, dalam pengembangan
kemandirian murid, pendidik bisa mengapresiasi inisiatif murid dalam mengambil
tanggung jawab atas proyek mereka sendiri. Dalam mengembangkan gotong royong,
IA dapat digunakan untuk menghargai kerja sama tim dan kontribusi individu
dalam proyek kelompok.
Dengan mengintegrasikan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan peran pendidik dalam paradigma Inkuiri Apresiatif, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik, positif, dan mendukung perkembangan murid secara menyeluruh. Pendekatan ini tidak hanya membantu murid untuk mencapai potensi penuh mereka tetapi juga menyiapkan mereka menjadi individu yang berkarakter dan kompeten sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Luar biasa...Koneksi antar materi yang sangat mudah dipahami, jelas dan bermakna
ReplyDelete